Kamis, 29 Mei 2008

Sedekah

“Sesungguhnya milikmu adalah apa yang kau sedekahkan”
Gibran

Mari kita merenungkan sejenak apa yang telah dianugerahkan alam kepada makhluk yang ada di seluruh bumi. Saat ini ada sekitar 6 miliar manusia dan semua menggantungkan rezekinya dari alam semesta. Masih ada hewan dan tumbuhan yang jemlahnya tidak terhitung. Semuanya mendapatkan rezekinya dan tidak pernah terhenti. Tuhan yang berkehendak supaya alam semesta terus menerus memberikan rahmatNya Tidak pernah sedetikpun alam merasa lelah mengalirkan rahmat dari TuhanNya kepada manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Semua dirahmati tanpa pilih kasih. Gibran menggambarkan dengan syair indahnya, “angin menyapa rerumputan dan dahan sama mesranya”. Kita bisa belajar, makan minum, berlindung, menikmati keindahan dan kasih sayangnya tiada putus.

Bersedekah bukan hanya perintah Tuhan langsung dalam Kitab SuciNya, tetapi sejatinya Tuhanlah sang pemilik sifat rahmat dan rahim, kemudian dilimpahkan sebagian kepada umat manusia. Tidak lupa, alam semesta juga menjadi pewaris sifat-sifat Tuhan Yang Maha Agung.

Pada manusia sifat Arrahmat dibalasnya, secara langsung atau tunda. Percayalah Tuhan akan membalas apapun yang engkau sedekahkan. Sedekah bukan hanya kepada manusia, tetapi apapun yang menjadi makhluk Tuhan. Kalau engkau bersedekah kepada tumbuhan, dia akan membalasnya dengan hasil panenmu yang melimpah. Kalau engkau besedekah kepada bumi, dia akan membalasmu dengan kedamaian badani.

Mengapa kita bersedekah? Sesungguhnya sedekah adalah media komunikasi dan wujud kasih sayang nyata. Pemberian bisa dikatakan seperti kran yang meneteskan air karena hal itu adalah warisan sifat Tuhan yang dititipkan kepada makhluk. Sedekah merupakan wujud kasih sayang Tuhan kepada semesta alam, sedangkan balasannya menjadi lebih besar lalu semakin besar. Tidak perlu diingat dan disesali karena sedekah bukan milikmu. Sesuatu yang bukan milik sudah sepantasnya diberikan kepada pemilik sejati.

Wujud sedekah? Tidak perlu terpaku pada wujud. Sedekah bisa berwujud materi juga non materi, keduanya bermakna sama. Tidak adil kalau sedekah hanya bermakna materi, bukankan kebutuhan kita bukan hanya materi. Jangan dikira bahwa nasehatmu kepada seorang anak kecil hanya ucapan mubazir dan membuang waktu dengan sia-sia, karena kita tidak tahu sesungguhnya dia membutuhkan itu dan bukan permen manis.

Kapan kita akan bersedekah? Jangan menunggu sampai waktu berlalu walaupun hanya sedikit. Kalau saat ini engkau memiliki kelebihan materi, tentu saat ini juga akan melakukannnya. Tetapi kalau saat ini kamu belum memilikinya, berniatlah bahwa suatu saat kalau materi itu ada pada Anda, maka itu menjadi bagian dari cita-citamu. Kalau saat ini kamu menuangkan kata-kata pada secarik kertas berisi pesan kebaikan, itupun sedekah yang bernilai besar di hadapan Tuhan. Besar atau kecilnya materi, bagi Tuhan bukan yang utama, karena kekuatan manusia berbeda. Yang kaya memberikan banyak untuk ukuran si miskin, tetapi sesungguhnya nilai materi ini tidak demikian di mata Tuhan. Ikhlas adalah prasyarat untuk menjadikan nilai sedekahmu berukuran besar atau kecil. Kalau pemberianmu bernilai materi besar, sedangkan ikhlas tidak menjadi bagian di dalamnnya, nilai hakikinya mejadi kurang dan tidak memiliki efek multiplier. Walaupun nilai sedekahmu sedikit menurut orang lain, tetapi kamu sangat bersusah payah untuk mendapatkannnya serta ikhlas, maka sejatinya ini amat besar dan berbuah terus sepanjang masa.

Siapakah yang boleh menerima sedekah? Tuhan menciptakan hermoni di alam semesta dengan menempatkan bagian-bagiannnya sangat tepat dan paripurna. Semua menempati tugasnya tanpa cacat, sehingga kebaikan-kebaikan meniadakan efek buruk dari nafsu-nafsu yang terus menggerogiti. Sedekah adalah rahmatan lilalamin, dan Tuhan memberikan rahmatnya kepada semua makhluk. Jadi berikan sedekah kepada semua makhluk Tuhan di mana saja, kapan saja sesuai dengan tingkat kelayakannya. Jangan kurang, pun jangan berlebih, karena Tuhanlah yang mengajarkan kepada manusia lewat firman-firmanNya yang mulia.

Sedekahmu diterima makhhuk Tuhan di alam semesta, tetapi sesungguhnya sedekahmu kembali lagi kepadamu dalam bentuk beragam, mulai dari material sampai imaterial. Berikan siraman air kepada sebatang pohon, maka Tuhan segera menggembalikan kepadamu dengan jumlah yang jauh lebih besar dalam bentuk buah-buahan, kerindanngan, dan ketemteraman hati. Tidak pernah terpikirkan olehmu bahwa taman itu memberikan perlindungan kepada umat di seluruh dunia bersama-sama dengan makhluk lain karena sebatang pohon ini memelihara bumi dari gerusan erosi dan dasyatnya banjir.

Bagaimana caranya supaya mudah bersedekah? Kalau Anda senang melihat orang berbahagia berarti pula senang bersedekah, kalau senang bersedekah berarti menjadi penghibur orang lain. Saya ingin menekankan bahwa, sedekah akan diterima orang dengan gembira karena memang meringankan beban orang lain. Mereka yang diringankan bebannya menjadi senang seperti harapan pemberinya. Bagi mereka yang bergembira, ingin membagikan kebahagiaan ini pertama kepada pemberinya, minimal ada do’a terima kasih. Kemudian Anda menjadi gembira pula. Belum cukup sampai di sini, justru yang lebih menggembirakan adalah bagi Tuhan. Kalau Tuhan sedang sayang kepada Anda, kebahagiaan apa lagi yang dapat disetarakan dengan kasih sayang dari Tuhan.

Ingatlah Tuhan Maha Segalanya. Kalau kemudian Tuhan membalas sedekah ini dengan pemberian yang lebih atas kemurahan Anda, balasanNya tidak akan dihitung lagi waktu dan ukurannnya. Tuhan bisa memberi kembal kepada anda dengan jumlah sangat besar menurut hitungan manusia. Pernahkan anda menanam sebiji sawi? Tanaman ini akan menghasilkan sayuran yang segar dan menyehatkan. Sawi juga menghasilkan biji yang jumlahnya amat banyak mungkin mencapai ratusan. Kalau semua biji sawi ditanam lagi maka jumlah biji sawi selanjutnya yang bisa dipanen dikalikan dengan sekian ratus. Bisa dibayangkan, seiring dengan bertambahnya waktu, tanaman sawi yang bisa dihasilkan menjadi tidak terhitung lagi. Kalau sudah demikian, siapa yang bisa menghalangi kehendak Tuhan untuk menumbuhkan sedekah anda? Sedekah anda akan berbuah sepanjang kehendak Tuhan.

Sedekah yang dinikmati oleh orang lain membahagiakan banyak orang. Ingatlah mereka yang menerimanya membagikannya lagi kepada keluarga dan kerabat yang membutuhkan. Sekecil apapun jumlah pemberian, ini menjadi harta karun yang tak terhitung apabila diberikan kepada yang membutuhkan. Petani bersedekah, hasilnya akan melimpah dan bermanfaat untuk semua umat.



Paiton, 29 Agustus 2007.
Jaiman